Dalam kehidupan kita kita membutuhkan dua sayap, yaitu sayap pertama yaitu bersyukur dan sayap kedua itu ialah sabar.Kedua hal ini sangat penting dan harus sama dan seimbang. Tidak bisa ada nikmat kita bersyukur, namun ketika memiliki cobaan atau musibah kita berkeluh kesah, itulah yang disebut tidak seimbang. Jikalau dua hal ini seimbang maka jalan kehidupan kita akan lancar.
Kalau bersabar setiap ada ujian yang datang kita lihat orang yang diatas kita.Lihat orang yang lebih berat musibahnya dari kita.Demikianlah sunnatullah terjadi pada orang-orang hebat yang berada di sisi Allah subhanahu wata’ala. Mereka tidak diberikan kemenangan sebelum diuji hingga berdarah-darah. Karenanya Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
أَشَدُّ النَّاسِ بَلاَءً اْلأَنْبِيَاءُ ثُمَّ اْلأَمْثَلُ فَاْلأَمْثَلُ يُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلٰى حَسَبِ دِيْنِهِ فَإِنْ كَانَ دِيْنُهُ صَلَبًا اِشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِي دِيْنِهِ رِقَةٌ اُبْتُلِيَ عَلٰى حَسَبِ دِيْنِهِ (رواه الترمذي وابن ماجه)
“Manusia yang paling dashyat cobaannya adalah para anbiya’ kemudian orang-orang serupa lalu orang-orang yang serupa. Seseorang itu diuji menurut ukuran agamanya. Jika agamanya kuat, maka cobaannya pun dashyat. Dan jika agamanya lemah, maka ia diuji menurut agamanya” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Peka akan nikmat dari Allah, yaitu banyak bersyukur jika kita mendapatkan nikmat dari Allah.Dalam bersyukur kepada Allah kita dianjurkan untuk melihat orang yang dibawah kita, jangan melihat yang diatas kita karena akan menimbulkan ketidakpuasan di dalam diri kita.
Penting untuk kita pahami tentang definisi dari para ulama dalam menanggapi definisi masalah sabar. Sabar bukanlah terjadi sesuatu yang kita tidak sukai kemudian kita elus dada dan juga duduk manis.Ini keliru,maka konteks sabar itu adalah menerima takdir Allah kemudian iktiar mencari jalan keluar.Misalnya kita tidur di malam hari,kemudian bangun pagi untuk kemudian kita demam, itu adalah cobaan ujian yang diberikan Allah, kemudian ikhtiarnya kita minum obat dan beristirahat.,dan itu namanya sabar.Dan kita juga harus menambah lisan dari keluh kesah, karena jikalau seorang berkeluh kesah tentang ujian datang kepadanya,maka dia seperti sedang mengeluhkan tuhannya yang sedang memuji dia. Dalam islam masalah sabar ini ditekankan definisinya.
Ini sesuai dengan firman Allah pada Ali Imran Ayat 200
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اصْبِرُوْا وَصَابِرُوْا وَرَابِطُوْاۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ࣖ
Terjemahan
Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.
Kehidupan yang kita jalani dengan kesabaran maka akan mendapatkan hasil yang baik, menjadi penguat hati yang utama. Dengan sabar kita bisa menjadi hamba yang kuat dan selalu dalam bimbingan Allah. Dengan sabar kita bisa menjadi hamba yang berhasil. Maka bersabarlah, karena sabar menempati kedudukan tertinggi dalam iman. Semoga dengan sabar kita termasuk dalam hamba yang mulia dalam pandangan Allah SWT. Amiin…. SMA