Pandangan islam tentang harta, setiap muslim boleh memiliki bahkan harta itu sangat dianjurkan untuk dicari untuk memenuhi kebutuhan kita sehari-hari. Dan juga untuk memenuhi pekerjaan amal shaleh seperti Membangun Masjid,menyebarkan Al’Qur’an,membantu anak Yatim. Harta memiliki kedudukan yang tinggi,namun asalnya harus HALAL dan menjauhi dari asal yang HARAM. Ketika asalnya halal maka diperbolehkan muslim dan muslimah memiliki walaupun melimpah banyak.
Abu Bakar, Usman bin Affan,Thalhah bin Ubaidillah, Saad bin Ubadah dan Abdurrahman Bin Auf,dan banyak nama nama sahabat lainnya,mereka inilah orang-orang yang kaya dikalangan sahabat. Mereka memilki harta yang berlimpah. Hasil kekayaan para sahabat adalah hasil sedekah mereka yang rutin setiap hari dilakukan. Bukan dari tabungan namun dari sedekah mereka. . Islam memperbolehkan untuk mencari tapi bukan untuk menumpuk atau menimbun harta tersebut.. Seluruh sahabat rajin bersedekah harta mereka di Jalan Allah.
Rasulullah bersabda, “Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya akan datang suatu zaman di mana seorang laki-laki berjalan membawa sedekahnya namun tidak mendapatkan satu orang pun yang mau menerimanya, maka berkata seseorang kepadanya, “Seandainya kamu datang kemarin tentu aku akan menerimanya, adapun sekarang aku tidak memerlukannya lagi.” (HR. Bukhari).
Allah Ta’ala berfirman, آَمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَأَنْفِقُوا مِمَّا جَعَلَكُمْ مُسْتَخْلَفِينَ فِيهِ فَالَّذِينَ آَمَنُوا مِنْكُمْ وَأَنْفَقُوا لَهُمْ أَجْرٌ كَبِيرٌ “Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.” (QS. Al Hadiid: 7)
Banyak orang yang mengatakan menabung pangkal kaya, justru ini keliru. Namun di dalam islam Sedekah Pangkal Kaya, menabung berarti menahan,sedekah berarti mengeluarkan. Karena Islam selalu makin banyak kita keluarkan semakin banyak rezeki yang datang. Kalau kita tahan atau pelit dan bakhil,ini justru malah menjadi dosa. Bahkan ada manusia yang sangat pelit,bukan hanya pada orang lain,namun pada diri sendiri pun pelit. Allah tidak pernah melarang manusia untuk menikmati harta,kita boleh mengenakan pakaian yang bagus,sepatu yang bagus,rumah yang bagus,selama itu kebutuhan dan bukan keinginan. Karena keinginan terkadang melampaui batas.Karena Nabi Salllallahu Alaihi Wassalam “tidak akan pernah puas sampai tanah kuburan masuk ke dalam mulutnya “.
Umar bin Khattab menyebutkan statement yang menarik tentang masalah harta kaitannya dengan sedekah sehingga kita selalu sibuk mengeluarkan di jalan Allah SWT.Umar bin Khattab mengatakan “Sesungguhnya amal itu berbangga-banga satu sama yang lainnya, dan sedekah berkata kepada amal-amal yang lain,Sedekah mengatakan akulah yang paling baik diantara kalian,selama harta itu disedekahkan “. Demikian Abdul Aziz bin umair berkata “Sholat akan menyampaikan dirimu ke setengah perjalanan, puasa menyampaikan mu ke pintu sang raja.Allah SWT, dan sedekah menyampaikan dirimu kepada sang raja.
Dari Khaula Al-Ansariya radhiyallahu ‘anha bahwa Rasulullah ﷺ bersabda Sesungguhnya orang-orang yang menggunakan harta Allah dengan cara yang tidak benar, bagi mereka neraka pada hari kiamat. Hadits ini menjelaskan kepada kita tentang masalah menyalahgunakan harta. Ulama hadits merincikan yang paling sederhana penyalahgunaan harta adalah meletakan bukan pada tempatnya, misal harta kita (gaji, hasil bisnis, dll) ditempatkan bukan pada tempatnya seperti diletakan dalam hal maksiat, ini masuk dalam ancaman hadits ini.
Maka dari itu poin penting yang dapat kita petik,bijaklah dalam menggunakan harta. Utamakanlah kebutuhan diatas keinginan. Karena terkadang Keinginan manusia tidak aka nada habisnya. Grand Mecca